Kata orang aku lagi nggak baik.
Padahal aku lagi sedikit gaya dibagi luas penampang.
Alesannya padahal cuma satu.
Karena aku kurang gaya dikali perpindahan untuk mencapai tujuan tersebut.
Seseorang menasihatiku tentang empati hari ini. Katanya aku
kurang berempati sama lingkungan sekitar. Tentang orang-orang di bawah aku. Dan
katanya juga aku terlalu cuek, bahkan terhadap orang-orang terdekatku sendiri.
Aku terlalu asik dengan dunia yang aku bangun sendiri.
Sebenarnya aku sendiri nggak benar-benar ngerti sama yang
dimaksud empati itu sendiri, sampai aku membuka KBBI :
"Kau tahu? Kau hanyalah anak yang membawa aura kematian," "Enyahlah!
Aku masih ingin hidup!" "Sungguh,
jangan dekat-dekat denganku. Ku mohon, aku tidak mau mati muda!"
***
Bagaimana
rasanya jika orang-orang disekitarmu berkata seperti itu? Bagaimana rasanya
jika mereka begitu nampak ketakutan di saat keberadaanmu ada di dekat mereka?
Dan bagaimana rasanya bila mereka mati seolah-olah karenamu?
Aku hanyalah
seorang remaja yang menginginkan kehidupan normal. Itu saja, kok. Namun
entah mengapa rasanya sulit sekali untuk mendapatkannya. Sesekali aku memang
merasa beruntung karena ini, tapi itu membuatku nampak aneh dan
menakutkan untuk teman-teman.
Percayalah,
hanya Ibu yang mau menerimaku seperti ini.
Karena katanya,
aku adalah pengantar yang baik..
-------------
NB : ini prolognya. duetnya sebenarnya udah lama dan nggak selesai-selesai._.v
Ini tentang hati
Yang tak terpatri setelah disakiti
Hati yang nyalang setelah menghilang
Hati yang berontak setelah kalah dari otak
Ini tentang hati
Yang tak bisa mandiri, ingin membela diri, dengan keadaan berdiri
Ini tentang kasih
Yang dilepas setelah terhempas
Kasih yang terkikis setelah diiris
Kasih yang diamati
Dan ini tentang perasaan
Yang terus berangan
Walau harus menahan terpaan
Tenang... masih ada logika
Yang mau menerka
Pikiran-pikiran belaka